BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Manusia sebagai
makhluk individu mengandung arti bahwa unsur yang ada dalam diri individu tidak
terbagi, merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Jadi individu hanya
sebutan yang tepat bagi manusia yang memiliki keutuhan jasmani dan rohaninya,
keutuhan fisik dan psikisnya, keutuhan raga dan jiwanya. Sebagai individu,
manusia dituntut untuk dapat mengenal serta memahami tanggung jawabnya bagi
dirinya sendiri, masyarakat dan kepada Sang Pencipta. Sebagai mahluk individu
manusia sangat unik dan berbeda satu dengan yang lainnya. Setiap individu akan
sangat ekspresiftentang dirinya.
Hal ini yang
dikategorikan oleh para ahli dengan sifat, kepribadian, dan banyak istilah
lain. Dikatakan unik karena manusia memiliki beragai macam perbedaan dengan
setiap manusia lain, mempunyai cara yang berbeda dalam upaya memenuhi
kebutuhannya. perilaku atau aktivitas yang ada pada diri manusia (individu/organisme)
tidak timbul dengan sendirinya tetapi akibat dari rangsangan (stimulus) yang
diterima organisme bersangkutan baik stimulus eksternal maupun stimulus
internal.
Sebagai individu,
manusiapun mempunyai tujuan hidup sebagaimana yang di jelaskan oleh filsuf dan
juga sufi Al Ghazali tujuan manusia sebagai individu adalah mencapai
kebahagiaan dan kebahagiaan yang paling utama harus diketemukan di kehidupan
yang akan datang, sarana utama kepada tujuan itu ada dua macam amal baik
lahiriah berupa ketaatan kepada aturan-aturan tingkah laku yang diwahyukan
dalam kitab suci dan upaya bathiniah untuk mencapai keutamaan jiwa.
B.
Saran
Sebagai makhluk
individu, kita memerlukan pola tingkah laku yang bukan merupakan tindakan
instingtif belaka. kita yang biasa dikenal dengan mahluk sempurna memiliki
akal pikiran yang dapat digunakan untuk berpikir dan berlaku bijaksana. Dengan
akal tersebut, maka kita harus dapat mengembangkan potensi-potensi yang ada di
dalam dirin seperti, karya, cipta, dan karsa.
Dengan pengembangan
potensi-potensi yang ada, kita bisa mampu mengembangkan diri sebagai manusia
seutuhnya yaitu makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna.
Kita sebagi seorang
calon pendidik harus sadar bahwa dalam rangka mendidIk anak tidak boleh memaksa
karena dalam diri anak ada suatu prinsip pembentUkan dan pengembangan yang
ditentukan oleh dirinya sendiri. Pendidikan hendaknya menghormati
keindividualitasn anak, karakteristik individu anak, kepribadian anak,
keunikannya, dan martabatnya.
Tag :
MAKALAH PLSBT
0 Komentar untuk " CONTOH MAKALAH PLSBT TENTANG PERNANAN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU SOSIAL DAN BUDAYA TERHADAP TERBENTUKNYA PERADABAN DI MASYARAKAT BAB III PENUTUP "