BAB II
PEMBAHASAN
A. Identitas Sekolah
Berikut adalah identitas sekolah tempat penulis melakukan
observasi:
Nama
Sekolah : SDN Culamegajaya
Tahun Berdiri :
1970
NSS : 101021217042
Desa : Bojongsari
Kecamatan : Culamega
Kabupaten : Tasikmalaya
Provinsi : Jawa Barat
B. Identitas Anak
Berikut adalah identitas anak
yang penulis observasi:
Nama : Ajid
Kelas : V
Alamat : Kp. Culamega RT 04 RT
01
Tempat,
Tanggal Lahir : Tasikmalaya, 13
Desember 2002
Jenis
Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Ayah : Diat
Pekerjaan : Petani
Ibu : Nining
Pekerjaan : Petani
C.
Jenis
Masalah yang Dihadapi
Penulis mewawancarai guru wali kelas V di SDN
Culamegajaya tahun ajaran 2013/2014 beliau bernama Cecep Mustawan. Pertama,
penulis bertanya mengenai anak bermasalah di kelasnya, penulis bertanya
mengenai anak yang kesulitan belajar. Setelah ditanya seperti itu, beliau
menyatakan bahwa setiap anak didiknya masing-masing memiliki kesulitan dalam
belajar, apalagi mengingat fasilitas di sekolah khususnya seperti di daerah
pedesaan ini masih kurang, baik dari segi pengajar maupun alat penunjang
pembelajaran. Tapi ada anak yang paling rendah prestasi belajarnya di antara
teman yang lainnya, dia adalah Ajid.
Menurut pak Cecep, Ajid merupakan anak yang mengalami kesulitan belajar, dia
kurang dalam hal menulis, berhitung dan membaca. Apabila pak Cecep sedang
menerangkan pelajaran di kelas, Ajid kurang memperhatikan, Ajid sering tidak masuk sekolah, jarang
mengerjakan tugas, dan karena hal-hal tersebut nilai hasil belajarnya pun selalu kurang.
Untuk mengetahui lebih dalam penulis mencoba untuk
mewawancarai Ajid, berikut hasil wawancara penulis dan Ajid:
No
|
Pertanyaan
|
Jawaban
|
1.
|
Apakah adik pernah mengalami masalah ketika belajar seperti tidak
mengerti akan pelajaran yang disampaikan oleh guru?
|
Tidak.
|
2.
|
Apa pelajaran
yang Ajid suka?
|
IPS.
|
3.
|
Apa suka
pelajaran Olahraga?
|
Iya, suka.
|
4.
|
Pelajaran apa
yang paling Ajid suka?
|
Pelajaran IPA.
|
5.
|
Pelajaran yang
tidak disukai apa?
|
Pelajaran B.
Inggris.
|
6.
|
Kenapa tidak suka
pelajaran bahasa Inggris?
|
Gak ngerti.
|
7.
|
Dikelas suka
nakal gak?
|
Suka kak.
|
8.
|
Kalau di rumah
suka belajar?
|
Nggak.
|
9.
|
Orang tua suka
nyuruh belajar?
|
Suka,
kadang-kadang.
|
10.
|
Suka tidur jam
berapa?
|
Jam 20.00.
|
11.
|
Kalau dikelas
suka berantem gak sama teman yang lain?
|
Nggak.
|
12.
|
Kalau hobi adik
apa?
|
Main sepak bola.
|
13.
|
Kegiatan setelah pulang
sekolah apa?
|
Sekolah agama.
|
14.
|
Adik sudah pernah
ikut perlombaan, lomba apa saja di sekolah?
|
Belum pernah kak.
|
Setelah itu, penulis mencoba untuk mengobservasi langsung
Ajid, selama kegiatan pembelajaran. Pada saat penulis melakukan observasi
bertepatan hari Jum’at, setiap hari Jum’at seluruh murid di SDN Culamegajaya
mengikuti kegiatan pengajian, jadi pada waktu itu, Ajid belajar pelajaran agama
atau mempelajari kitab. Pada saat pemateri menyampaikan materi, Ajid terlihat
tidak memperhatikan, dia asik mengobrol dengan temannya, dia pun tidak menulis.
Dari hasil sosiometri pun, penulis mendapati bahwa Ajid
tidak dipilih oleh temannya untuk menjadi teman belajar, hanya satu yang
memilihnya yaitu Rudi.
Berdasarkan hal-hal tersebut Ajid dapat dinyatakan
sebagai anak yang bermasalah.
Dari pengamatan yang dilakukan oleh penulis, dengan menggunakan metode
observasi, wawancara dan sosiometri, maka dapat disimpulkan bahwa klien yang
bernama Ajid mengalami permasalahan berikut:
a.
Kurang motivasi
dalam belajar.
b.
Sering tidak sekolah.
c.
Prestasi belajar kurang.
D. Faktor Penyebab
Faktor penyebab terjadinya masalah yang dihadapi Ajid adalah sebagai
berikut:
1.
Dari dalam
klien sendiri (internal):
a.
Masalah agama dan moral, kurang
tekun dalam menjalankan kewajiban ibadah. Berdasarkan keterangan dari wali
kelasnya, klien jarang sekolah agama, dan ketika mengikuti materi keagamaan
klien tidak serius.
b.
Masalah
penggunaan waktu lebih banyak bermain. Berdasarkan keterangan dari wali
kelasnya, klien sering terlihat main mengendarai sepeda motornya setelah pulang
sekolah.
c.
Masalah belajar
yang dilakukan tidak serius, ketika kegiatan pembelajaran berlangsung klien
kurang perhatian terhadap pembelajaran.
2.
Dari luar klien (eksternal):
a.
Keluarga:
1)
Klien termasuk anak yang dimanja,
orang tua sudah memberikan kendaraan walaupun usianya masih belia.
2)
Kurang
perhatian dari orang tua dalam hal pendidikan.
3)
Orang tua kurang
memperhatikan pendidikan anaknya, kesadaran akan pendidikan untuk anaknya masih
kurang.
b.
Lingkungan sekolah:
1)
Ada beberapa pelajaran yang tidak
disukai.
2)
Masalah penyesuaian dengan
sekolah, klien sering tidak menyelesaikan tugas yang diberikan guru.
3)
Adanya pengecapan/pelabelan dari
teman-temannya sebagai anak nakal.
E. Dampak yang Timbul
Dampak yang ditimbulkan dari permasalahan tersebut adalah
sebagai berikut:
1.
Main bebas,
sehingga minat belajar kurang, lebih senang bermain.
2.
Kurang pehatian di kelas
sehingga kemampuan membaca, menulis, berhitung kurang.
3.
Prestasi belajar
kurang dari rata-rata.
F. Solusi oleh Guru
Pak Cecep Mustawan selaku wali kelasnya Ajid memberikan
solusi sebagai berikut:
1.
Memberikan
pengertian kepada anaknya.
2.
Himbauan kepada
orangtua saat kenaikan kelas atau pembagian raport tentang pentingnya
pendidikan formal maupun non formal.
3.
Memberikan tugas-tugas
tambahan supaya tidak ketinggalan.
G. Solusi oleh Anak
Menurut penulis untuk mengatasi permasalahan yang dialami
oleh Ajid, perlu ada campur tangan semua pihak yaitu orang tua, guru, teman,
dan diri Ajid sendiri.
Orang
tua sebagai orang yang bertanggung jawab atas pendidikan anaknya harus
memperhatikan perkembangan pendidikan anaknya, bukan hanya memperhatikan
kbutuhan fisiologisnya saja, tapi kebutuhan psikologis serta spiritual anak pun
harus diperhatikan.
Guru
harus menciptakan situasi yang menyenangkan di kelas, agar anak merasa nyaman
berada di kelas dan menganggap bahwa kelas itu bukan sebagai tempat yang tidak
menyenangkan, tetapi menganggap kelas itu sebagai tempat yang nyaman, selain
rumah.
Teman
merupakan orang yang sering terlibat dengan kita. Teman yang baik, perhatian
dan tidak mengacuhkan kita, membuat kita lebih nyaman di sekolah, serta
kegiatan belajar pun menjadi lebih menyenangkan. Guru sebaiknya mengajarkan
anak didiknya untuk dapat berteman baik dengan setiap orang tanpa pandang bulu,
meskipan orang lain tersebut berkelakuan tidak baik, anak didik tetap harus
berteman baik dengan orang tersebut, tapi tidak boleh terbawa menjadi tidak
baik.
Tag :
MAKALAH PEDAGOGIK
0 Komentar untuk " CONTOH MAKALAH PEDAGOGIK TENTANG KEWIBAWAAN PENDIDIKAN BAB II PEMBAHASAN "