BAB II
TINJAUAN PUSTAKA PENDEKATAN MASALAH
DAN RANCANGAN DESKRIFSI
2.1
Tinjauan Programming
2.1.1
Linear Programming
Linear Programming sering
digunakan untuk memecahkar. suatu masalah pengalokasian sumber daya-sumber daya
yang terbatas atau langka diantara berbagai kegiatan yang saling bersaing,
hingga satu kriteria tertentu teroptimasi, dan Linear Programming adalah salah
satu teknik riset operasi yang paling sering digunakan dan dapat diterapkan
untuk beragam persoalan produksi atau operasi.
Linear
Programming akan memberikan banyak sekali hasil pemecahan persoalan, sebagai
alternatif pengambilan tindakan, akan tetapi hanya satu yang optimal (maksimum
atau mimimum) dan dalam mengambil keputusan harus memilih alternatif yang
terbaik.
2.1.2 Pengertian Linear
Programming
Ada beberapa pendapat ahli
mengenai Linear Programming, diantaranya menurut Render et.all (1997:20) bahwa:
"Linear Programming is a widely
used mathematical technique designed to help operations managers plan and make
the decisions necessary to allocate resources "
.
Sedangkan menurut Anderson,
et all (2000:31) bahwa:
"Linear Programming is a
problem solving approach that has been developed to help managers make decision
".
Begitu pula Herjanto
(1999:183) mengemukakan bahwa:
"Linear Programming adalah teknik
pengambilan keputusan untuk memecahkan masalah mengalokasikan sumber daya yang
terbatas di antara berbagai kepentingan seoptimal mungkin".
Dari ketiga pendapat diatas
tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa Linear Programming merupakan suatu
metode yang dapat digunakan dalam perencanaan produksi untuk mengalokasikan
sumber-sumber produksi yang terbatas agar tercapai suatu kombinasi produksi
yang optimal atau dengan kata lain merupakan suatu mode! umum yang dapat
digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah pengalokasian sumber-sumber yang
terbatas secara optimal. Selain itu Linear Programming merupakan rnetode-metode
programasi matematikal yang dirancang untuk mengalokasikan berbagai sumber daya
yang terbatas diantara berbagai alternatif untuk mencapai tujuan perusahaan
didalam mengoptimalisasikan laba dan meminimumkan biaya.
2.1.3 Sifat Umum Linear
Programming
Dalam pembuatan model untuk
Program Linear harus diusahakan untuk memenuhi kriteria-kriteria yaitu, tujuan
yang dicapai dinyatakan dalam bentuk fungsi linear, sumber-sumber tersedia
dalam bentuk jumlah terbatas, dan pembatasan harus dinyatakan dalam bentuk
ketidaksamaan linear serta harus ada alternatif pemecahan, yaitu suatu
solusi/pemecahan yang memenuhi semua kendala.
Persoalan yang timbul, bagaimana
dapat mencapai hasil (output) yang optimal dengan memperhatikan input (man,
money, material, time) yang tersedia memang terbatas. Jadi mencari suatu
permecahan yang optimal dengan memperhatikan pembatasan-pembatasan input inilah
yang terjadi sasaran Riset Operasi, khususnya Linear Programming. Beberapa
karakteristik yang biasa digunakan dalam persoalan Linear Programming menurut
Dimyati (1994:18) adalah sebagai berikut:
1.
Variabel Keputusan
Variabel Keputasan adalah variabel
yang menjelaskan batasan-batasan atau keputusan-keputusan yang dapat dibuat.
2.
Fungsi Tujuan
Fungsi
Tujuan merupakan fungsi dari variabel keputusan yang akan dimaksimumkan (untuk
pendapatan/keuntungan) atau diminimumkan (untuk biaya)
3.
Pembatas
Pembatas
merupakan kendala yang dihadapi sehingga kita tidak dapat menentukan
harga-harga variabel keputusan secara sembarang.
4.
Pembahas Tanda
Pembatas
Tanda adalah pembatas yang menyelesaikan apakah variabel keputusannya
diasumsikan hanya berharga negatif atau variabel keputusan tersebut boleh
berharga positif.
2.1.4
Asumsi Dasar Linear Programming
Untuk lebih jauh membahas model Linear Programming,
sebaliknya terlebih dahulu kita mengetahui Asumsi-asumsi yang terdapat dalam
Linear Programming, agar tidak terbentur pada berbagai hal yang tidak
diharapkan dan dalam teknik linear Programming kita bias mendapatkan hasil yang
memuaskan.
Menurut
Sudibjo dkk, (1995 : 13) menyatakan bahwa asumsiasumsi dasar Linear
programming dapat diperinci sebagai berikut :
- Propotionality (Asumsi Kesebandingan)
Asumsi ini berarti bahwa
naik turunnya nilai Z dan penggunaan sumber atau fasilitas yang tersedia akan
berubah secara sebanding (proporsional) dengan perubahan tingkat kegiatan.
Misal :
a. Z = C1X1 + C2X2
+ ..... + CjXj+...... + CnXn
Setiap penambahan 1 unit Xl
akan menaikkan nilai Z dengan C1.
Setiap penambahan 1 unit X2 akan menaikkan nilai Z dengan C2,
dan seterusnya.
b. A11X1 + A12X2 +...... + C1jXj
+...... + AnXn >
B1
Setiap penambahan 1 unit X1
akan menaikkan penggunaan sumber/fasilitas dengan Al1, setiap
penambahan 1 unit X2 akan menaikkan penggunaan sumber/fasilitas A12,
dan seterusnya. Dengan kata lain, setiap kenaikkan kapasitas riil tidak perlu ada
biaya persiapan (set up cost).
- Additivity (Asumsi Penambahan)
Asumsi ini berarti bahwa
nilai tujuan tiap kegiatan tidak saling mempengaruhi, atau dalam linear
programing dianggap bahwa kenaikkan dari nilai Z yang diakibatkan oleh
kenaikkan suatu kegiatan dapat ditambah tanpa mempengaruhi bagian nilai Z yang
diperoleh dari kegiatan lain.
Misal : Z = 5X1 + 3X2
dimana Xl = 5 dan X2 = 7
sehingga Z = 24 + 21 = 45
Andaikan X1
bertambah 1 unit, maka sesuai dengan asumsi yang pertama, nilai Z menjadi 30 +
21 = 51
Jadi, nilai 4 karena
kenaikkan Xl dapat langsung ditambahkan pada nilai Z mula-mula tanpa
mengurangi bagian Z yang diperoleh dari kegiatan 3(X2).
Dengan kata lain, tidak ada
korelasi antara X1 dan X2.
3. Divisibility(Asumsi Pembagian)
Asumsi ini menyatakan bahwa
keluaran (output) yang dihasilkan oleh setiap kegiatan dapat berupa bilangan
pecahan.
Misal : Xl = 2,5
; Z = 33,5
2. Deterministic (Asumsi Kepastian)
Asumsi ini menyatakan bahwa
parameter yang terdapat dalam model Linear Programming (Aij Bi
Cj ) dapat diperkirakan dengan pasti, meskipun jarang tepat.
2.1.5
Rumus
Umum Linear Programing
Rumus Umum Linear Programing
menurut Supranto Handoko (2000:380)
Cari Xl , X2, …, Xj …Xn
Z = C1X1
+ C2X2 + … + CjXj +...... + CnXn
= Optimum
(maksimal atau minimal)
d.p = a11x1 + a12x2 + … + a1jxj
+ … + a1nxn > h1
a21x1
+ a22x2 + … + a2jxj + … + a2nxn > h2
ai1x1
+ aj2x2 + … + aijxj + … + ainxn > hi
am1x1
+ am2x2 + … + amjxj + … + amnxn >
hm
Keterangan :
-
Ada 2 macam barang yang akan diproduksi masing-masing sebesar Xl
, X2 ,...... , Xj ,......Xn
-
Xj
= Banyaknya produksi barang yang ke j, j = 1,2,...,n
-
Cj
= Harga per satu barang ke j, disebut "cost"
-
Ada n
macam bahan mentah, masing-masing tersedia h1, h2, ......, hm
-
h1 = banyaknya bahan merrtah ke i, i = 1,2........ m
-
aij
= banyaknya bahan mentah ke i yang dipergunakan
untuk memproduksi 1 satuan barang ke j.
-
Xj
= unit memerlukan aij Xj, unit barang mentah I
-
Interpretasi
mengenai aij , Cj dan hj sangat tergantung kepada interpretasi
daripada Xj.
2.1.6
Metode Analisis Linear Programming
Dalam mengambil keputusan harus mencari
alternatif yang terbaik mengenai alokasi sumber daya dalam kegiatan proses
produksi untuk menghasilkan kombinasi jumlah produk agar dapat menghasilkan
keuntungan yang maksimal. Linear Programming merupakan salah satu metode untuk
menentukan kombinasi produksi yang optimal. Pemecahan dan penyelesaian masalah
mempergunakan Linear Programming dengan salah satu metodenya yaitu metode
simplek.
Tag :
LAPORAN OBSERVASI
0 Komentar untuk " CONTOH PENELITIAN "PERANAN METODE SIMLEK UNTUK PERENCANAAN PRODUKSI LIMA JENI5 KOMODITI PADA UNIT USAHA MEUBEUL KOPERASI SERBA USAHA TRIO FAMILY CIDOLOG CIAMIS". BAB II Tinjauan Programming "