BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Kerangka
Pemikiran
Dalam proses belajar terjadi
adanya proses memahami konsep-konsep yang terkandung dalam setiap hal yang dipelajarinya. Untuk dapat menghayati, mengkoordinasi,
dan mempertahankan tentang berbagai informasi yang diperoleh dalam proses belajar dapat dilakukan dengan
beberapa ca.ra di antaranya, yaitu : Relearning
(menguasai kembali suatu yang pernah kita lakukan), Recognition
(mengenal kembali objek / peristiwa yang perna.h
kita peroleh pada masa lalu, Recall (mengingat
kembali), Reintegrasi (mengkonstruksi seluruh masa lalu yang pernah kita peroleh dari petunjuk ingatan yang kecil atau sedikit).
William Stern ( 19:103 ) mengatakan bahwa memori atau ingatan adalah suatu
kemampuan menghubung-hubungkan pengalaman masa lampau dengan pengalaman masa
sekarang. Jadi, apa yang sudah melekat
pada masa lampau direproduksi pada masa kini. Proses terjadinya ingatan
didahului oleh stimulus yang masuk melalui
alat indra seseorang yang kemudian disimpan
dalam ingatannya dan sewaktu-waktu dapat diambil kembali.
Ingatan terdiri dari 2 jenis, yaitu ingatan jangka pendek dan ingatan jangka
panjang. Dari memori jangka pendek terdapat proses seleksi yang kemudian diteruskan ke memori jangka panjang. Dalam
memori jangka panjang diperlukan proses imagery coding, yaitu pembayangan. Pembayangan ini dapat digambarkan
dalam sebuah gambaran tentang sesuatu yang kita pelajari.
Ingatan atau memory menurut Hilgard mempunyai 3 tahap yaitu penyandian (enconding, pemasukan
pesan ke dalam ingatan), penyimpanan (storage), dan pengambilan (retrieval,
mengingat kembali apa yang telah disimpan). Pemanggilan kembali pesan yang telah disampaikan pada waktu yang ditentukan,dalam tahapan-tahapan tersebut seringkali
terdapat kegagalan.
Lingkungan di sekitar manusia
penuh dengan gelombang-gelombang suara sebagian adalah suara alamiah seperti
suara mendesir, gemercik air atau kokok
ayam. Sebagian lagi adalah suara buatan seperti bunyi mesin mobil, pabrik,
pukulan palu dinding, atau alat musik.
Selama gelombang-gelombang
suara itu tidak dirasakan mengganggu manusia maka namanya adalah bunyi (voice),
atau suara (sound).
Pendengaran merupakan saluran
utama untuk berkomunikasi dan sarana untuk mendengarkan musik, semuanya itu
dimungkinkan karena perubahan kecil dalam tingkat tekanan suara dapat
menggetarkan membran yang berada di bagian
dalam telinga kita.
Telinga memiliki struktur
seperti instrumen berdawai dengan setiap bagiannya sesuai dengan frekuensi
tertentu, sehingga jika frekuensi tersebut dipresentasikan ke telinga bagian yang bersesuaian akan bergetar.
Musik dapat mengembangkan
ingatan dan kecerdasan, meskipun ingatan-ingatan jangka pendek dapat disimpan
dalam bentuk imaji, seringkali disimpan sebagai bunyi terutama apabila kita
mengingat kata-kata. Ingatan jangka pendek mempunyai kemampuan untuk menampung
kurang lebih tujuh bagian informasi. Namun, kelompok-kelompok informasi yang terkait diingat sebagai satu unit, dan dengan demikian volume bahan yang dapat
disimpan meningkat secara eksponensial. Informasi yang diucapkan dalam sebuah pola berirama akan mudah untuk
dingat sebagai suatu unit.
2.2
Hipotesis
Berdasarkan masalah yang diajukan, maka hipotesisnya adalah " jika lagu ABCD diperdengarkan, maka kemampuan
menghapal abjad pada anak kelas 2 SD Mathalul
Koeriyah BDG meningkat".
Tag :
MAKALAH
0 Komentar untuk " CONTOH MAKALAH PENGARUH MENDENGARKAN LAGU ABC TERHADAP KEMAMPUAN MENGINGAT PENGUCAPAN ABJAD DALAM B. INGGRIS PADA ANAK KELAS 2 SD MATHALUL KOERIYAH BANDUNG BAB II TINJAUAN PUSTAKA "